Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Harapan dibalik Sastra Kecil

Dari kecil, aku suka nanya ke diri aku sendiri sama ke Tuhan, "kenapa saya bisa dan HARUS hadir di dunia?" setiap malam, sebelum mata meninggalkan gelapnya malam, pertanyaan itu selalu terlintas. Manusia ngapain hidup? Kalau akhirnya mereka harus kembali ke asal mereka. Emang ga ada yang tau di dunia ini siapa pun itu, kapan kita dilahirkan, kapan juga kita diakhirkan. Untuk apa hidup nyata? Kalau pada akhirnya hidup cuma bisa dihias sama rasa sakit, pedih, sedih, kecewa, bimbang, dll. Yang akhirnya cuma bisa bikin hidup semakin pesimis. Ya! Itu lah kehidupan. Manusia di dunia menggunakan topeng kehidupan untuk bermain dalam realita cerita kehidupan di tempat fana. Tentu, semua manusia pasti punya harapan yang indah pada masing-masing diri. Begitu juga saya. Harapan yang selalu dinanti dan kapan itu semua tiba. Manusia pasti selalu bermimpi. Manusia juga boleh bermimpi dan berharap. Karena dari mimpi itu, kita belajar, betapa berharganya sebuah harapan. Biarpun harapan itu sekecil biji jagung yang jatuh ke tanah subur. Manusia mana yang ga mau hidupnya bahagia? Semua manusia bahkan semua makhluk hidup ingin hidupnya bahagia di tangan-Nya di dunia-akhirat. Emang, di dunia ini semua harus bisa menerima rasa sakit juga rasa bahagia. Terkadang, bagi mereka yang tersakiti, dunia kejam. Memang! Dunia kejam. Tapi semua orang yang pernah tersakiti, pada akhirnya merasakan apa itu BAHAGIA pada akhirnya. Ini namanya kehidupan. Hadapi kehidupan dan jalani semua sesuai takdir yang udah ditentuin sama Dia. Kita hanya manusia yang akan menjalani semuanya. Kita hidup dan terlahir dari seorang rahim ibu, memiliki tujuan hidup masing-masing. Tujuan kita sekarang adalah berharap bermimpi untuk menjadi orang yang terbaik dari yang baik. Mungkin, bagi mereka yang selalu menyerah, kehidupan hanya terhenti sampai saat ini, tapi, Come on guys, hidup sekali aja Tuhan ngasih kesempatannya. Ayolah, gunain hidup dengan indah. "SEMUA PASTI INDAH PADA WAKTUNYA!" 


Semua harapan yang saya simpen, saya urai dalam sebuah sastra sedikit demi sedikit. Mungkin sastra yang dibuat terbilang konyol atau mungkin orang bilang, "apasih lebay banget!" tapi itu yang bisa saya perbuat untuk harapan saya. Sebuah sastra terbentuk awalnya dari karakter kita dalam kehidupan. Sastra bisa terurai dari bermacam inspirasi dunia. Mamah pernah bilang, "biarin aja orang mau nganggep talent kamu kaya gimana juga. Biarin orang mau nganggep hasil kerja keras kamu kaya gimana juga. Biarin orang ga ngehargain karya kamu, yang jelas, Mamah selalu berdo'a yang terbaik untuk kamu!"

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar