Diberdayakan oleh Blogger.
RSS

Hidup baru dari sesuatu yg hilang

Aku seorang Karin yang mungkin malang di mata anda. Aku hidup hanya sebatang kara. Tanpa kehadiran orang tua, kakak, dan adik-adik yang banyak orang miliki. Mungkin aku orang yang beruntung teratas dari bawah. Hidupku memang ga pernah terkira waktu dulu aku masih kecil. Hilangnya satu keluarga yang besar, membuat hidupku sehari-hari hanya berharap kebahagiaan datang tanpa keluarga besar.

Semua berawal dari aku masih kecil. Aku seorang anak yang terlahir dari sepasang suami istri yang hidup dan hasil mata pencahariannya terpenuhi. Waktu aku kecil, aku selalu berharap memiliki seorang adik bayi yang lucu, yang nantinya bisa diajak bermain bersama dengan aku. Tapi, harapan itu semuanya hilang seketika. Saat aku tau ibuku hamil lalu keguguran. Dokter bilang, ibuku sudah tidak bisa mengandung lagi dalam rahimnya. Hati anak mana yang ga sedih lihat nasib ibunya kaya gitu? Di sisi lain, hati yang terpukul dan sedih atas kehilanganya adikku dan kehadirannya dalam keluargaku, membuat semua harapan satu per satu sirna tak tertanam kembali. Sekarang aku udah sadar, bahwa bermimpi untuk terjadinya kehadiran seorang adik yang lucu yang nantinya bisa diajak main bareng sama aku, itu semua hanya khayalan tinggi yang ga akan pernah terkabul. Karena kini, ibuku udah ga bisa mengandung. Pasrah hati yang saya terima. Saya sekarang, anak perempuan tunggal dari sepasang suami istri yang DULU harmonis saat kami tau akan hadirnya seorang bayi. Sudahlah, itu semua masa lalu yang bener-bener bikin hati nurani sakit dan perih. Terima aja menjadi anak tunggal yang selalu KESEPIAN, SENDIRI, yang selalu duduk termenung menyendiri ga ada teman untuk bercerita, berbagi, bermain, dll. 

Ga lama sesudah itu, ayahku mengidap penyakit Jantung yang sebenernya dari dulu udah kena. Sampai suatu hari, penyakit ayah kambuh dan harus dibawa ke Rumah Sakit. Akhirnya, aku dan ibu memutuskan untuk membawa ayah ke Rumah Sakit dan nungguin ayah. Ga bisa dipungkiri rasa sedih, ketika Dokter bilang, ayah aku harus menjalani masa "KOMA" yang mungkin cukup lama. Ga segan-segan, aku bertekad untuk ngejaga ayah aku selama masa komanya hilang. 1 tahun lebih 5 bulan pun berakhir. Segitu lamanyalah aku setia nunggu ayah aku sampai dia sadar dan berkumpul lagi bersama kami. Tapi, apa daya yang bisa diperbuat? Setelah sembuh, ayahku selalu nekat untuk kerja keras demi keluarganya tanpa memikirkan kesehatan yang ada dalam diri dia. Sampai suatu saat,  ayah dapat kecelakaan yang bisa dibilang cukup parah. Ayah tertabrak truk yang lewat dari arah berlawanan. Luka yang ayah derita cukup parah, hingga harus mendapat bantuan. Tapi, Tuhan udah menakdirkan hidup ayah sampai disini. Nyawa ayah udah ga bisa ditolong oleh siapapun dan oleh apapun. Jeritan tangis kepergian terbendung dengan histeris. Kini, aku telah kehilangan 2 orang yang aku sayangi dan yang aku cintai. Kenapa Tuhan harus menakdirkan hidup saya kaya gini? Ga kuat dong seorang gadis remaja seperti saya menanggung semuanya. Iya, memang, Tuhan telah menggariskan takdir manusia sesuai kehendaknya. Sekarang, tinggal ibu dan aku. Tugas saya sekarang, jagain ibu sampai semua berlalu.

Ketika umurku 15 tahun, penyakit asma ibuku kambuh. Kepanikan terurai kini. Semua kepanikan kini terjawab. Ibu, sekarang ninggalin aku sendirian. Yang ada kini, hanya aku dan semua bayang semu tentang adikku, ayah, dan ibuku. Aku sadar, sekarang aku seorang anak YATIM PIATU. Aku menanyakan siapa waliku sekarang? Budeku pun bersedia untuk menjadi waliku. Tapi, apa yang terjadi emang ga pernah diduga sebelumnya? Tinggal di rumah budeku bukan harapan yang indah. Bagiku, rumah itu bak neraka yang sulit untuk bisa saya lewati. Di rumah itu, aku dijadikan dan dianggap seperti seorang pembantu yang tidak dibayar. Diberi makanan sisa, diperbudak menjadi babu, disiksa bak TKW. Selama 9 bulan semua itu berjalan. Uang sekolahku pun tidak pernah dibayarnya. Hingga pada akhirnya, aku pun berhenti sekolah karen uang sekolah yang tidak pernah dibayar. 

Gadis remaja mana yang akan tetap bertahan diantara neraka dan kehidupan? Aku pun kembali untuk menuntut semua yang udah terjadi. Waliku pun berganti. Pakdeku yang rela dan mau mengurus aku hingga sekarang,

Aku bisa bekerja menjadi seorang wanita karir yang sukses.

1 yang perlu diingat bagi mereka yang berjiwa dunia : semua manusia pasti akan mengalami sakit, pahit, pedih, perihnya hidup di dunia. Inilah resikonya. Hidup di dunia, kita ga bisa kemana-mana, kecuali Tuhan yang menghendaki kita untuk keluar, dan mencari tempat yang baru, antara SURGA dan NERAKA. Jadikan hidup ini indah, bagai pelangin yang bersinar ketika turun hujan. Jadikan hidup ini tenang, bagai air mengalir di sungai kecil yang jernih. JANGAN PERNAH MENGANGGAP HIDUP ADALAH SESUATU HAL TERBURUK. 

Cerita diatas diambil dari kisah nyata

  • Digg
  • Del.icio.us
  • StumbleUpon
  • Reddit
  • RSS

0 komentar:

Posting Komentar